Genap 10 tahun di Sultra

Tanggal 28 Agustus 2001, bertepatan dengan hari Rabu saya menginjakkan kaki pertama kalinya di kota Lulo Kendari, Bumi Anoa Sulawesi Tenggara. Setelah pesawat MNA mendarat dan menerbangkan saya dari Merauke-Makassar-Kendari.

Sepuluh tahun silam adalah awal hijrah saya dari kota Rusa Merauke karena dimutasikan ke Kota Lulo Kendari. Perjalanan ini membuat saya pada awalnya tidak yakin akan tinggal di Sulawesi Tenggara. Bagaimana tidak saya saat itu meminta mutasi ke wilayah kota Pare-Pare Sulawesi Selatan. Tapi nyatanya surat keputusan keluar dan harus mutasi ke Kendari.

Sepuluh tahun sudah saya berada di jazirah tenggara Sulawesi, awalnya terasa tak betah hal ini disebabkan karena saya merasa asing dan tidak punya sahabat, keluarga dan sanak family di Kendari. Tapi lama kelamaan suasana itu berubah mejadi senang dan enjoy juga.

Hari demi hari saya lalui bekerja sebagai staf pada bagian pengembangan di kantor saya. Terus terang, saya lebih banyak menikmati nuansa pekerjaan ketimbang lingkungan di luar. Hal ini didukung oleh atasan saya yang banyak memberikan masukan untuk menguasai pekerjaan yang saya geluti.
Sisi lain memang lingkungan luar masih asing sehingga waktu bekerja saya lebih banyak di ruangan ketimbang di luar. Kondisi ini berjalan hampir 2 tahun lamanya.

Memasuki tahun ketiga di kota Kendari, wawasan saya tentang lingkungan mulai sedkit terbuka. Mulai menjalin silaturakhmi dengan teman-teman di kantor. Ngobrol tentang pengamalan masing-masing, dan yang lebih menyenangkan adalah potensi Sulawesi tenggara dengan lautnya yang patut untuk menjadikan pelampiasan hobby untuk mincing.

Wawasan saya memang lebih terbuka ketika sahabat-sahabat di kantor mengajak saya untuk maju dalam pemilihan ketua koperasi. Dengan mengucapkan bismillah, saya pun menerima lamaran teman-teman untuk maju sebagai kandidat ketua Koperasi. Dan hasilnya 90 % lebih anggota memilih saya.
Berangkat dari kepercayaan itu, saya lebih banyak terbuka dengan mengajak seluruh pengurus untuk membahas strategi dalam mengelola koperasi. Dan Alhamdulillah tahun demi tahun sisa hasil usaha memberikan peningkatan yang menggembirakan.

Atas dasar itu, pada paruh kedua saya masih diberi kepercayaan untuk memimpin koperasi. Jadi kurang lebih 4 tahun saya nakhodai koperasi.

Saya tidak melihat apakah keberhasilan di koperasi membuat managemen di Kantor saya untuk mempromosikan saya menjadi kepala kantor di Kabupaten Kolaka. Saya pun terima dan kurang lebih 3 tahun berada di Kolaka.

Dari pengalaman bertugas di Kolaka membuat saya lebih mencintai pekerjaan dan akhirnya saya kembali di tarik ke Kendari.

Kurun waktu 10 tahun di bumi anoa, berikut ini beberapa daerah di Sulawesi tenggara yang sudah saya kunjungi antara lain : Unaaha, Kolaka, Kolaka Utara, Raha, Bau-Bau, Pasar Wajo, Konawe Utara dan Kolaka Utara.

Sementara daerah yang belum saya kunjungi adalah, Wakatobi, Bombana. Insya Allah jika Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan umur yang panjang dan kesehatan saya masih punya obsesi untuk datang ke lokasi tersebut.