LAUTKU BIRU LAUTKU SAYANG LAUTKU BIRU LAUTKU SAYANG

Sunday, June 5, 2011

LAUTKU BIRU LAUTKU SAYANG

. Sunday, June 5, 2011


Lautku biru lautku sayang adalah sebuah ungkapan saja dan menginginkan laut bisa bebas dari berbagai pencemaran. Tercemarnya laut maka berdampak pada seluruh sector kehidupan. Betapa tidak berapa banyak orang yang hidupnya tergantung dari laut. Lantas apakah kita tega melihat orang lain yang menggantungkan hidupnya di laut mati perlahan-lahan lantaran tidak bisa lagi hidup dari hasil laut?.




Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) karena panasnya Bumipada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan dan menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi. (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Laut )


Lautku biru lautku sayang adalah sebuah ungkapan saja dan menginginkan laut bisa bebas dari berbagai pencemaran. Tercemarnya laut maka berdampak pada seluruh sector kehidupan. Betapa tidak berapa banyak orang yang hidupnya tergantung dari laut. Lantas apakah kita tega melihat orang lain yang menggantungkan hidupnya di laut mati perlahan-lahan lantaran tidak bisa lagi hidup dari hasil laut?.


“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat)[1] manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar Ruum:41).

Dalam ayat yang mulia ini Allah Ta’ala menyatakan bahwa semua kerusakan yang terjadi di muka bumi, dalam berbagai bentuknya, penyebab utamanya adalah perbuatan buruk dan maksiat yang dilakukan manusia. Maka ini menunjukkan bahwa perbuatan maksiat adalah inti “kerusakan” yang sebenarnya dan merupakan sumber utama kerusakan-kerusakan yang tampak di muka bumi.

Imam Abul ‘Aliyah ar-Riyaahi[2] berkata, “Barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah di muka bumi maka (berarti) dia telah berbuat kerusakan padanya, karena perbaikan di muka bumi dan di langit (hanyalah dicapai) dengan ketaatan (kepada Allah Ta’ala)”[3].

Imam asy-Syaukaani ketika menafsirkan ayat di atas berkata, “(Dalam ayat ini) Allah menjelaskan bahwa perbuatan syirk dan maksiat adalah sebab timbulnya (berbagai) kerusakan di alam semesta”[4].
Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman:

{وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ}
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan (dosa)mu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS asy-Syuura:30).

Melalui tulisan ini, semoga saja kerusakan laut bisa kita cegah. Belum ada kata terlambat. Alangkah indahnya jika laut kendari bisa bebas dari berbagai pencemaran dan kerusakan. Disana akan hidup damai berbagai jenis biota laut yang pada akhirnya juga untuk kesejahteraan kita semua.

Serakah adalah sikap yang tidak terpuji, baik dari pandangan manusia apalagi Tuhan. Oleh sebab itu mari kita mengambil hikmah firmat Tuhan dalam Al-Quran diatas agar laut kita tetap biru dan kita tetap menyayangi laut sebagai sebuah nikmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga bermanfaat.



Kendari, 5 Juni 2011

0 komentar :

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Terimakasih banyak atas kunjungannya