Tulisan ini adalah bagian dari tulisan
sebelumnya Kota Merauke Kali ini tulisan pengalaman saya saat remaja.
Yang paling saya ingat adalah ketika ingin nonton di bioskop. Saat itu ada
dua bioskop di Kota Merauke, Satu Bioskop harapan dan satu lagi namanya saya
sudah lupa. Tapi yang pasti dua bioskop itu tidak terlalu berjauhan. Dua-duanya
berada di jalan raya Mandala.
Jarak tempat tinggal saya denga lokasi bioskop, kurang lebih dua sampai
tiga kilometer. Persisnya saya tidak tahu. Saya tinggal di Polder. Dan untuk
mencapai lokasi bioskop saya lakukan dengan jalan kaki. Maklum tidak ada
sepeda, apalagi motor. Saat itu di Merauke angkot juga tidak ada.
Film yang akan di putar di bioskop, jadwalnya dua kali pemutaran setiap
malam. Terkecuali jika malam minggu ada pemutaran ektra, yang disebut mid night
show.
Apes ketika ingin nonton, ternyata film yang diputar hanya hanya bisa
ditonton oleh orang-orang dewasa (17 tahun keatas). Dan saya tidak bisa karena
usia saat itu belum cukup. Wowww terkenang juga ketika masih muda.
Setelah berupaya membujuk penjaga karcis, tetap tidak bisa di perkenankan
untuk masuk. “pelai... Q-may sech” itu gumamku dalam hati sambil balik kanan
pulang polder,
Ya balik dengan jalan kaki. Padahal dalam hati ingin sekali melihat film “dewasa”.
Perjalanan dari bioskop ke polder cukup menyenangkan meski jalan kaki. Dan lampu
jalan belum ada. Lumayan juga dalam perjalanan terpaksa “ketiak menangis dari
keringat”
Kegiatan itu, nyaris setiap malam saya lakukan, meski Cuma nongkrong depan
gedung bioskop, dalam kalau dapat rejeki biasanya ada saja yang ajak ngopi atau sekedar ngobrol lalu larut malam tiba,
ya pulang lagi
Itulah sekelumit bagian kisah saya di merauke, ikuti terus kisah-kisah
lainnya dalam sambungan postingan ini. Sekali lagi upaya ini adalah bagian dari
menghibur diri yang telah gagal dalam sebuat Kontes SEO 2014
BERSAMBUNG .....
0 komentar :
Post a Comment
Terimakasih banyak atas kunjungannya