Mati Mati

Sunday, February 7, 2010

Mati

. Sunday, February 7, 2010

Mati adalah terpisahnya ruh dengan jasad. Ruh kembali ke pemiliknya. Sementara jasad kembali ke tanah. Mati adalah akhir dari suatu kehidupan. Setelah kita dinyatakan mati, maka berakhirlah segala urusan di dunia ini. Setiap yang hidup pasti akan berhadapan dengan mati.

Sudah tahu kapan kita mati? dimana kita akan mati? Dengan cara apa kita akan mati? Sudah berapa banyak yang telah mati tak ada satupun yang kembali. Pernah kah terpikir oleh kita jika maut itu telah datang? Bagaimana logika kita saat berpikir tentang mati? Takut, pasrah atau biasa-biasa saja.

Postingan ini saya buat ketika saya terkenang akan kematian dua orang tua saya. Dalam benak saya, kapan saat seperti itu menghapiri saya! Terus terang saya takut mati. Kalau anda gimana ? jujur dan tenang saja menjawabnya. Sifat jujur memang sangat dibutuhkan dihampir seluruh sektor kehidupan. Menjadi jujur tidak membutuhkan modal yang besar.

Sekaligus postingan ini juga sebagai cernaan saya ketika khatib jumat kemarin yang membawakan tema khutbahnya tentang kematian.

Jika hati mengatakan ya tapi bibir mengatakan tidak, itu artinya tidak jujur. Tidak jujur pada diri sendiri adalah penyakit yang maha ganas. Oleh sebab itu jika hati anda mengatakan takut mati, tapi bibir mengatakan dengan congkak tidak takut maka inilah tipe orang yang sulit jadi panutan atau pemimpin.

Memikirkan mati dengan naluri yang hakiki adalah munculnya sebuah angan-angan yang akan dihadapi kelak. Kelak akan mati. Mati berarti tak adalagi interaksi kita di kompasiana, tak ada lagi colek mencolek diruang tanggapan.

Karena mati itu sendiri tidak ada yang mengetahui kapan masanya, disaat itu pulalah terkadang kita lengah dan berbuat apa saja atau bahkan mungkin menggunakan hukum rimba. Yang kuat menindas yang lemah, yang miskin digusur dan dibiarkan mati kelaparan. Yang kaya makin rakus mengejar harta. Suku makan suku. Saudara kandung saling bunuh demi meraih harta warisan.

Illustrasi diatas bagi penulis sebenarnya kuncinya ada di hati. Jika hati jujur dan hati takut mati, maka dunia Indonesia ini akan aman. Tak perlu ada rapat terbatas dan tertutup segala. Kembalikan hakikat hidup dan mati dalam mengelola negeri tercinta ini.Insya Allah Aman dan amanah.

0 komentar :

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Terimakasih banyak atas kunjungannya